Pada laki-laki, berbagai masalah kesehatan bisa memicu disfungsi ereksi
atau lemah syahwat. Salah satunya yang terungkap dalam penelitian di
Inggris adalah kelebihan tiroid, yang meningkatkan risiko disfungsi
ereksi sebanyak 16 kali.
Kelebihan hormon tiroid atau hipertiroidisme terjadi akibat adanya aktivitas kelenjar tiroid yang berlebihan. Kelenjar yang terdapat di leher ini menghasilkan hormon yang mempengaruhi berbagai fungsi sistem organ termasuk mengatur denyut jantung.
Penelitian terbaru yang dilakukan di University of Florence dan University of Manchester menunjukkan, hipertiroidisme dapat menghambat proses ereksi atau menegangnya alat kelamin laki-laki. Menurut penelitian ini, 6 dari 10 penderita hipertiroidisme juga mengalami disfungsi ereksi.
Seperti dilaporkan dalam International Journal of Andrology, penelitian ini melibatkan 6.573 laki-laki dari berbagai negara di Eropa. Para partisipan menjalani tes untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, yang meliputi tes Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dan Free Thyroxine (FT4).
Dari sekian banyak partisipan yang diperiksa, para ilmuwan menemukan sejumlah pasien hipertiroidisme. Hasil analisis menunjukkan, para partisipan dengan gangguan hipertiroidisme 14-16 kali lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi dibandingkan partisipan yang sehat.
Awalnya para peneliti menduga bahwa peningkatan risiko disfungsi ereksi disebabkan oleh kelelahan yang memang sering dikeluhkan para penderita hipertiroidisme. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, disfungsi ereksi lebih terkait langsung dengan kondisi hormonal.
"Disfungsi ereksi adalah dampak langsung dari hipertiroidisme, dan bukan dampak tidak langsung karena kelelahan yang juga dipicu oleh hipertiroidisme," jelas Dr Giovanni Corona yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari WebMD, Jumat (11/5/2012).
Sumber