Jamur alias cendawan terkenal karena kandungan mineralnya. Jenis jamur
yang bisa dimakan misalnya jamur kancing, jamur kuping dan jamur merang,
Ada jamur psilocybin yang selain enak dimakan juga bisa mengobati depresi.
Jamur Psilocybin
dikenal sebagai jamur ajaib, bertangkai panjang dan ramping, payung
jamurnya mungil kecokelatan. Sejak ribuan tahun lalu sekitar abad ke 16,
jamur ini telah dikonsumsi saat upacara spiritual di Spanyol. Tak hanya
di Spanyol, saat upacara adat di Meksiko juga disajikan jamur ajaib
ini.
Manfaat dari jamur ajaib sama seperti obat Lysergic Acid Diethyliamide.
Jika jamur ini dimakan, akan membuat Anda berfikir secara relistis dan
efeknya akan terasa setelah 20 menit hingga satu jam setelah memakannya.
Jika pertama kali makan jamur ini mungkin akan merasa kesemutan di
beberapa daerah tubuh.
Penelitian yang diterbitkan tahun lalu
menemukan bahwa, orang yang mengalami kecemasan atau depresi dapat
diobati dengan makan jamur psilocybin. Penelitian yang dilakukan oleh David Nutt, dengan Departemen Kedokteran di Imperial College London, dilakukan dua kali untuk membuktikan pengaruh jamur ajaib ini terhadap otak kecil.
Pada penelitian pertama yang melibatkan 30 orang sehat yang diberikan jamur psilocybin ke dalam darah dengan melakukan scan Magnetic Resonance Imaging (MRI),
untuk mengukur perubahan aktivitas pada otak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jamur ajaib ini menyebabkan penurunan aktivitas pada
otak.
Penelitian kedua melibatkan 10 orang sehat, diberi makan
jamur psilocybin, dan menemukan bahwa jamur psilocybin, membantu mereka
mengingat kenangan pribadi dan emosional mereka selama 2 minggu. Para
peneliti juga mengatakan jamur ajaib ini mungkin berguna untuk
psikoterapi. Hasilnya juga dipublikasikan secara online di British Journal of Psychiatry.
'Jamur
psilocybin digunakan secara luas dalam psikoterapi pada tahun 1950-an,
namun karena alasan biologis untuk penggunaan yang belum diselidiki
sampai sekarang. Temuan kami mendukung gagasan bahwa jamur ajaib ini
dapat mengembaliakn kenangan pribadi dan emosi,' ujar Dr Robin Carhart-Harris, dari Departemen Kedokteran di Imperial College London.
Para
penulis juga menegaskan kedua penelitian yang telah dilakukan hanya
menggunakan sedikit responden dan penelitian lebih lanjut perlu
dilakukan untuk mengetahui dengan pasti manfaat jamur psilocibin untuk
otak.
Sumber