Selama ratusan tahun, urine atau air seni telah menjadi salah satu cara
dokter melihat kondisi kesehatan pasien. Perubahan dalam warna, bau dan
konsistensi urine dapat memberikan petunjuk penting tentang kondisi
tubuh.
Urine dapat mengungkapkan apa yang telah dimakan, berapa banyak yang telah diminum dan penyakit apa yang dimiliki.
"Dari
pandangan sejarah, urinalisis (analisis urine) adalah salah satu cara
alami untuk mengetahui apa yang terjadi dalam tubuh karena banyak
zat-zat yang beredar dalam tubuh, termasuk bakteri, ragi, kelebihan
protein dan gula, dan akhirnya masuk ke dalam urin," kata Tomas
Griebling, MD, MPH, wakil ketua departemen urologi di University of
Kansas seperti dilansir
WebMD, Selasa (27/12/2011).
Urine
merupakan bagian penting dari proses pembuangan tubuh. Tugasnya adalah
membuang kelebihan air dan limbah yang larut dalam air setelah disaring
dari darah oleh ginjal.
"Urine terutama berfungsi untuk
menyingkirkan racun atau hal-hal lain yang akan menumpuk dalam tubuh dan
berakibat buruk bagi tubuh," kata Anthony Smith, MD, profesor dan
kepala urologi di University of New Mexico.
Ketika urine
berubah warna atau ada bau aneh yang menyertai, penyebabnya bisa jadi
sesuatu yang berbahaya. Mungkin menu makan malam atau bisa juga pertanda
kondisi yang lebih serius seperti infeksi atau kanker.
Sebelum
disiram, berikut adalah beberapa perubahan urine yang perlu dicermati
dan yang bisa menceritakan kondisi kesehatan tubuh.
Perubahan Warna 1.
Urine berwarna kuning karena pigmen yang disebut urochrome, warnanya
bervariasi dari kuning pucat hingga kuning pekat, tergantung konsentrasi
urine. Urine gelap biasanya tanda tubuh tidak minum cukup cairan.
"Tubuh
membutuhkan sejumlah cairan agar dapat berfungsi, sehingga tubuh akan
menyimpan cairan dan urine akan menjadi sangat pekat dan terkonsentrasi.
Ketika itu terjadi, warna urin berubah menjadi lebih gelap," kata
Griebling.
2. Jika urine sangat pucat, itu berarti bahwa minum
banyak cairan atau mengkonsumsi obat diuretik, obat yang memaksa tubuh
membuang kelebihan air.
3. Perubahan warna urine yang tidak
biasa belum tentu pertanda bahaya. Obat-obat tertentu dapat mengubah
urine menjadi berwarna hijau atau biru, wortel bisa menyebabkan urine
berwarna oranye, vitamin dapat memberikan rona kuning dan penyakit
bawaan yang disebut porfiria dapat menambahkan warna anggur. Merah
biasanya tanda bahwa ada darah dalam urine, dan sedikit darah saja dapat
menghasilkan perubahan warna yang dramatis.
4. Hanya sedikit
saja darah dalam urine dapat menjadi tanda gejala yang serius seperti
infeksi atau kanker. Jika melihat ada darah dan juga urine terlihat
berawan, ada kemungkinan telah terjadi infeksi.
Perubahan Bau 1.
Urine biasanya tidak memiliki bau yang sangat kuat. Jika tercium bau
sesuatu yang sangat pedas, bisa jadi ada infeksi atau batu kemih yang
dapat menyebabkan aroma seperti amonia. Penderita diabetes mungkin
menyadari urinenya berbau manis karena kandungan gula yang berlebih.
Dulu, dokter akan merasakan apakah urine benar-benar manis untuk
mendiagnosa diabetes.
2. Beberapa makanan juga dapat mengubah
bau urine. Asparagus adalah salah satu yang paling terkenal. Asparagus
mengandung senyawa sulfur yang disebut metil mercaptan (senyawa sama
yang ditemukan dalam bawang putih dan cairan sigung).
Jika
mencium bau sesuatu setelah makan sepiring asparagus, itu berarti tubuh
telah mewarisi gen untuk enzim yang memecah mercaptan. Tidak semua orang
memiliki enzim ini, dan karenanya, tidak semua orang bisa mencium
baunya.
Seberapa Sering Perlu Buang Air Kecil 1.
Seberapa sering perlu membuang urine bisa jadi indikator kesehatan yang
penting seperti halnya warna atau bau air seni. Kebanyakan orang
membuang urine sekitar 6-8 kali sehari, tapi bisa lebih atau kurang
tergantung seberapa banyak cairan yang diminum.
2. Jika
terus-menerus merasakan dorongan buang air kecil dan bukan karena minum
cairan yang berlebihan, penyebabnya dapat termasuk:
- Kandung kemih yang terlalu aktif, disebabkan kontraksi involunter otot kandung kemih
- Infeksi saluran kemih
- Sistitis interstisial, suatu penyakit yang menyebabkan dinding kandung kemih meradang dan iritasi
- Penyakit saraf, termasuk stroke dan penyakit Parkinson
- Diabetes
3.
Jarang ke kamar kecil bisa terjadi ketika ada penyumbatan atau infeksi
atau bisa disebabkan karena kebiasaan mandi yang buruk. Hal ini dialami
beberapa orang, terutama guru, dokter bedah dan orang lain yang tidak
punya banyak waktu untuk pergi kamar kecil secara teratur sepanjang hari
4. Menunda buang air kecil dapat menjadi masalah. Terjadi
peregangan dan kemudian kontraksi secara berulang kali, hingga akhirnya
dapat meregang terlalu besar untuk dapat kembali ke bentuk semula.
Kandung kemih dapat mengalami overdistension kronis, yaitu gangguan
pengosongan kronis.
5. Membiasakan Mandi Sehat
Perawatan 1.
Merawat kandung kemih dapat dilakukan dengan membuang air kecil secara
teratur. Untuk menghindari terlalu banyak pergi kamar kecal, pastikan
tubuh tetap terhidrasi, tapi tidak berlebihan.
2. Minumlah
setiap kali haus, tapi tidak harus mematuhi rekomendasi 8 gelas sehari
kecuali jika memiliki batu ginjal atau batu kandung kemih karena perlu
meningkatkan asupan cairan.
3. Jika bangun pada malam hari untuk membuang air kecil, berhentilah minum sejak 3-4 jam menjelang tidur.
4. Batasi konsumsi kafein sebab dapat mengiritasi lapisan kandung kemih.
5. Perhatikan asupan alkohol sebab dapat memiliki efek yang sama.
6. Begitu merasakan dorongan untuk buang air kecil, segera pergi ke kamar kecil.
Sumber