Berbagai cara dilakukan untuk membantu mengetahui risiko seseorang
terhadap kanker. Kini ada satu metode lagi yang bisa dilakukan yaitu
dengan analisis senyawa di kuku kaki.
Para ilmuwan menemukan cara baru untuk memeriksa risiko kanker yaitu lewat kuku kaki. Diketahui unsur yang terkumpul di kuku kaki seperti nikel bisa memberikan petunjuk tentang risiko kanker.
Beberapa unsur seperti nikel dan selenium yang tinggi di tubuh dapat menurunkan risiko tipe kanker pankreas yang paling umum. Sedangkan kadar timbal, arsenik dan kadmium yang tinggi akan meningkatkan risiko.
Dalam studi ini peneliti melihat kadar 12 unsur dari 118 pasien dengan kanker pankreas dan dibandingkan dengan 400 pasien bebas kanker. Ternyata ada perbedaan besar dalam kadar unsur tersebut antara kelompok kanker dan yang sehat.
Hasil analisanya:
1. Pasien dengan kadar arsenik dan kadmium di kuku yang kadarnya 2-3,5 kali lebih tinggi memiliki risiko lebih besar terkena kanker pankreas dibanding orang yang kadarnya rendah.
2. Orang dengan kadar timbal 6 kali lipat lebih tinggi memungkinkan memiliki penyakit kanker pankreas.
3. Orang dengan kadar nikel dan selenium tinggi yaitu antara 33-95 persen cenderung lebih kecil kemungkinannya terkena kanker.
Temuan ini juga sudah memperhitungkan faktor risiko lain seperti diabetes, kelebihan berat badan dan merokok.
Merokok diperkirakan menjadi penyebab sekitar sepertiga kasus kanker pankreas. Hal ini karena tembakau berisi unsur logam termasuk kadmium yang merupakan agen penyebab kanker dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko paru-paru, ginjal dan kanker prostat.
"Hasil kami mendukung peningkatan risiko kanker pankreas yang terkait dengan tingginya kadar kadmium, arsenik dan timbal," ujar peneliti, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Selasa (20/12/2011).
Kuku terutama kuku kaki dianggap sebagai indikator yang bisa diandalkan untuk mengetahui jumlah elemen dalam tubuh dibanding dengan memeriksa pola makan, karena kuku kaki bisa menangkap unsur dari makanan yang dikonsumsi dan juga paparan lingkungan.
Sumber