Seseorang yang sangat terobsesi punya tubuh kurus sering mengalami
gangguan pencernaan dan kurang gizi. Ternyata bukan itu saja, gigi dan
mulut justru paling banyak jadi korban apalagi jika orang itu sering
memuntahkan kembali makanannya.
"Kadar asam yang tinggi dalam cairan yang dimuntahkan bisa memicu kerusakan pada lapisan terluar gigi yakni enamel," kata Dr Niger Carter, salah seorang pimpinan British Dental Health Foundation, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Minggu (19/2/2012).
Cairan yang keluar dari perut saat muntah mengandung asam yang cukup kuat dan bisa merusak lapisan gigi. Biasanya air liur bisa menetralkannya, namun jika muntahannya itu terjadi terlalu sering maka kerusakan gigi dan mulut tidak bisa dihindari.
Sebuah penelitian yang dilakukan British Dental Health Foundation mengungkap, 36 persen orang yang memiliki gangguan pola makan juga mengalami masalah gigi terutama pengikisan alapisan enamel. Angkanya jauh lebih tinggi dibanding kelompok kontrol, yang hanya 11 persen.
Gangguan pola makan tersebut berupa anoreksia dan bulimia, yakni kecenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang sudah masuh ke perut. Kedua jenis gangguan pola makan itu banyak dialami oleh para remaja khususnya remaja putri, yang ingin tubuhnya seramping boneka Barbie.
Dampaknya bagi kesehatan, penderita jadi kurang gizi, mengalami gangguan kesuburan dan tidak jarang berujung pada kematian. Meski demikian, dampaknya bagi kesehatan gigi dan mulut jarang diperhatikan karena sepintas pengaruhnya tidak lebih besar dari risiko yang lain.
Untuk menghindari kerusakan gigi, Dr Carter menyarankan agar sesudah muntah tidak langsung menggosok gigi, sebab kondisi enamel sedang melunak dan mudah terkikis karena pengaruh asam. Sebaliknya, mengunyah permen karet tanpa gula malah disarankan karena bisa merangsang produksi air liur yang akan menetralkan suasana asam di mulut.
Sumber