Jakarta,
Tangan adalah bagian tubuh yang paling penting untuk melakukan aktifitas
sehari-hari mulai dari mengetik, menulis, mengambil barang dan
lain-lain. Hal ini menyebabkan orang seringkali menyepelekan perubahan
kondisi tangan yang merupakan pertanda gejala-gejala penyakit yang bisa
jadi berbahaya.
Berikut adalah 7 petunjuk penting yang dapat diungkapkan oleh tangan mengenai kesehatan manusia seperti dilansir
caring.com, Senin (28/11/2011):
1. Noda merah pada telapak tanganDalam
jangka pendek, telapak tangan berwarna merah dapat disebabkan
mencengkeram benda terlalu keras, terlalu lama mencuci tangan atau
mengangkat teko yang masih panas.
Pada ibu hamil, telapak tangan
merah adalah kondisi yang normal karena aliran darah yang meningkat
menyebabkan kemerahan pada perempuan.
Tetapi jika telapak tangan
tetap memerah untuk jangka waktu yang panjang, kondisi ini disebut
eritema palmaris, yaitu tanda penyakit hati kronis (sirosis) dan
penumpukan lemak pada hati.
"Peradangan hati secara bertahap
mengganggu kinerja hati sehingga hati tidak lagi mampu membuang limbah
dari tubuh secara efisien," kata Blanchard. Hasilnya adalah kelebihan
hormon-hormon yang pada gilirannya menyebabkan pembuluh darah di tangan
dan kaki membesar sehingga dapat terlihat dari kulit.
Jika hal
ini terjadi, segera periksa ke dokter untuk mengevaluasi gejala lain
penyakit hati seperti kaki dan perut bengkak, urat yang menonjol pada
perut dan tubuh bagian atas, serta kelelahan. Tes yang paling umum untuk
mengetahui kerusakan hati adalah mengukur jumlah bilirubin dan enzim
hati.
2. Panjang jariPerbandingan
panjang jari dapat memberitahu kemungkinan penyakit tertentu. Jari
manis pria cenderung lebih panjang daripada jari telunjuknya, namun
sebaliknya pada wanita.
Wanita dengan pola 'maskulin' memiliki
jari manis lebih panjang daripada jari telunjuknya dan dua kali lebih
berisiko menderita osteoartritis, demikian menurut penelitian tahun 2008
yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis and Rheumatism.
Penelitian
ini menemukan bahwa osteoartritis lutut lebih umum ditemui pada pria
dan wanita dengan jari manis yang lebih panjang, tetapi efeknya paling
menonjol pada wanita.
Jari telunjuk yang lebih panjang juga
dikaitkan dengan tingginya risiko kanker payudara pada wanita dan risiko
kanker prostat pada pria. Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa
laki-laki yang jari telunjuknya lebih panjang dari jari manis 33 persen
lebih berisiko terserang kanker prostat.
Para ilmuwan belum yakin
mengapa, tetapi percaya bahwa panjang jari dipengaruhi oleh jumlah
hormon testosteron dan estrogen di dalam rahim.
Jari manis yang
lebih panjang mengindikasikan paparan testosteron yang tinggi ketika
dalam kandungan, sementara jari telunjuk yang lebih panjang menunjukkan
paparan estrogen yang lebih tinggi.
Karena estrogen adalah bahan
bakar kanker payudara, jari telunjuk yang lebih panjang berkorelasi
dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Pada pria, testosteron
yang lebih banyak terkait risiko kanker prostat yang lebih tinggi.
Wanita
yang memiliki jari manis lebih panjang sebiknya waspada terhadap gejala
lemah sendi, terutama di lutut. Pria yang berisiko tinggi terkena
kanker prostat harus proaktif melakukan pengetesan kanker. Perempuan
yang berisiko tinggi terserang kanker payudara sebaiknya menjalani
mammogram atau menjadwalkan MRI.
Beberapa peneliti percaya bahwa
panjang jari sebaiknya digunakan sebagai kriteria untuk mencari tahu
keberadaan kanker secara komprehensif. Namun gagasan ini masih
diperdebatkan.
3. Jari bengkakJari
bengkak dapat terjadi karena penyebab sederhana seperti cuaca panas
akan mengalami menstruasi, atau terlalu banyak makan makanan asin.
Tetapi
jika jari-jari terasa tebal dan kaku atau tidak muat dimasuki cincin
setelah banyak minum atau mengurangi makanan asin, pembengkakan dapat
jadi pertanda kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
Ketika
tiroid kurang aktif, hormon-hormon penting yang mengatur metabolisme dan
menjaga fungsi tubuh dengan benar juga berkurang. Dan ketika
metabolisme melambat, hasilnya adalah pertambahan berat badan dan
pengumpulan air.
"Salah satu tempat pertama yang dapat dilihat
bahwa berlebihnya air adalah jari. Yang bersangkutan juga dapat
merasakan jari-jari terasa kaku karena sulit ditekuk," kata Kenneth
Blanchard, endokrinologi yang menulis 'What Your Doctor May Not Tell You
About Hypothyroidism'.
Mintalah kepada dokter untuk melakukan
pemeriksaan tiroid secara rutin dengan tes darah untuk mengukur tingkat
thyroid-stimulating hormone atau TSH. Pastikan dokter menyadari pedoman
skrining baru yang menyatakan bahwa tingkat TSH harus antara 0,3 dan
3,0.
4. Kuku pucatDalam
keadaan normal, kuku yang ditekan akan menjadi putih. Dan ketika tekanan
dilepas, kuku berubah merah muda lagi. Jika kuku tetap putih lebih dari
satu menit setelah ditekan atau terlihat pucat sepanjang waktu, bisa
jadi pertanda anemia.
Anemia atau kekurangan zat besi menyebabkan
kuku pucat kerana tidak cukup terdapat sel darah merah yang beredar
dalam aliran darah. Jika tidak diobati dari waktu ke waktu, kekurangan
zat besi yang parah juga dapat menyebabkan kuku berbentuk sedikit
cekung.
Jika anemia adalah penyebab kuku pucat, garis tipis di bagian bawah kuku cenderung terlihat sangat pucat.
"Kekurangan
zat besi dapat menyebabkan kelelahan. Gejala ini dapat diobati dengan
cara meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi seperti seperti
bayam, daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Tetapi mungkin
perlu mengkonsumsi suplemen zat besi juga," kata Blanchard.
Jika
zat besi menyebabkan masalah pencernaan, sebaiknya minum formula anti
sembelit. Akan lebih baik jika mengkonsumsi vitamin C pada saat yang
sama karena membantu penyerapan zat besi.
5. Garis-garis kecil berwarna merah di bawah kukuGaris-garis
ini disebut sempalan perdarahan karena terlihat seperti serpihan kecil
berwarna merah atau kecoklatan di bawah kuku. Ini dapat menjadi pertanda
infeksi jantung atau darah. Seiring dengan arah pertumbuhan kuku, area
ini menyerupai pecahan yang terjebak di bawah kuku.
Serpihan
perdarahan terjadi ketika gumpalan darah menghambat aliran darah dalam
pembuluh kapiler kecil di bawah kuku. Gejala ini paling sering terjadi
karena infeksi pada katup jantung yang disebut subacute bacterial
endocarditis.
Jika terdapat bintik-bintik merah di bawah kuku
namun tidak pernah didiagnosis dengan masalah jantung, jangan panik.
Kemungkinan besar ini disebabkan hal lain. Bisa jadi hanya luka pada
tangan.
Periksalah suhu tubuh untuk memastikan kemungkinan demam,
sebab bacterial endocarditis biasanya disertai dengan demam ringan.
Jika belum pernah diperiksa namun cemas tentang gejala-gejala ini,
hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Dokter akan menjalankan serangkaian tes untuk mengevaluasi aliran darah di jantung.
6. Ujung jari yang tebal dan bulatPenebalan
ujung jari bisa jadi tanda penyakit jantung atau paru-paru. Biasanya
terlihat juga pembulatan kuku sehingga jari-jari terlihat melengkung ke
bawah.
Jika sistem peredaran darah dari jantung atau paru-paru
terganggu, kadar oksigen dalam darah cenderung menurun. Seiring waktu,
hal ini menyebabkan jaringan pada bantalan jari tumbuh, sehingga ujung
jari tampak menonjol keluar.
Jika jari-jari tangan dan kaki telah
menebal, kemungkinan sudah terjadi gejala lain seperti sesak napas atau
batuk kronis. Penebalan juga terjadi pada penyakit katup jantung yang
menyebabkan kelelahan dan nyeri dada. Temui dokter untuk memeriksa
jantung dan paru-paru secara menyeluruh.
7. Ujung jari berwarna biruUjung
jari berwarna abu-abu, kebiru-biruan, atau mati rasa dapat menjadi
tanda gangguan sirkulasi yang dikenal sebagai penyakit Raynaud atau
sindrom Raynaud.
Sindrom Raynaud menyebabkan kejang mendadak
sementara dalam pembuluh darah dan arteri. Arteri menyempit dan
menyulitkan aliran darah ke tangan dan jari. Gejalanya adalah ujung jari
mati rasa, semburat kebiruan, serta tangan terasa dingin.
Sebanyak
5 hingga 10 persen orang dari populasi mengalami kondisi ini. Sindrom
Raynaud lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan memburuk
dalam cuaca dingin. Bisa juga disebabkan karena stres.
Perubahan
suhu mendadak, misalnya memegang es batu, dapat meyebabkan sindrom
Raynaud. Pakailah sarung tangan jika pergi ke luar rumah dalam cuaca
dingin, karena dingin merupakan salah satu pemicu utama sindrom Raynaud.
Suhu di bawah 15 derajat Celcius sudah menjadi masalah bagi penderita
sindrom Raynaud.
Sangat penting untuk tidak mengabaikan gejala
ini, karena serangan sindrom Raynaud dari waktu ke waktu dapat membatasi
sirkulasi dan menyebabkan kerusakan jaringan.
Cara terbaik untuk
mencegahnya adalah mengubah gaya hidup untuk menjaga sirkulasi darah
tetap sehat. Merokok dan kafein dapat menyempitkan pembuluh darah.
Berhentilah merokok dan kurangi kopi, teh, dan cola. Perbanyak latihan
aerobik untuk meningkatkan denyut jantung dan membuat darah tetap
terpompa.
Sumber